Seseorang bisa dikatakan sudah dewasa bila sudah mampu menggandeng pasangan, jalan-jalan dengan pacar dan sebagainya. Itulah anggapan para remaja pada zaman sekarang. Alasa berkenalan dan pacaran sebelum menikah itu klise, remaja belum tentu siap menikah, karenanya pacaran hanya sebagai alasan untuk melampiaskan syahwat dan memuaskan nafsu lelaki atau bahkan wanita yang menginginkan.
Padahal dalam islam di anjurkan jangan pacaran, sebab ada cara elegan dan indah untuk menemukan jodoh, yaitu TA'ATUF. Lalu, jika ingin melakukan ta'aruf, bagaimana caranya? Berikut 15 cara ta'aruf yang bisa dilakukan.
Makna Penting Pernikahan.
Sangat utama dan penting dalam menjalani kehidupan, manusia butuh pernikahan. Dengan jalan pernikahan, pergaulan antara laki-laki dan perempuan terjadi secara terhormat sesuai dengan kedudukan manusia sebagai makhluk yang memiliki kehormatan tinggi diantara makhluk Allah swt yang lain. Pernikahan juga merupakan salah satu perintah Agama kepada siapa saja yang mampu untuk segera menunaikannya.
Pasti setiap orang mendambakan pernikahan yang “tepat waktu” atau “tepat pada waktunya”. Beberapanya memang membutuhkan usaha dan waktu yang lama untuk mendapatkan pasangan yang diimpikan. Namun tidak semua orang begitu saja dengan mudahnya dipertemukan dengan jodohnya. Tidak sedikit orang-orang yang mulai gusar karena umur yang terus bertambah tetapi belum juga menemukan orang yang tepat.
Sebagai seorang muslim yang taat dan memahami hukum syariat ajaran agama islam, mencari dan menemukan jodoh tidak harus dengan pacaran. Menjalankan ta'aruf sesuai dengan syariat islam bisa menjadi solusi yang tepat untuk permasalahan jomblo mu itu.
Cara Ta'aruf Sesuai Syariat Islam
1. Membersihkan Niat karena Allah
Bersihkan niat, dan ikhlaskan menikah adalah ibadah semata untuk mencari ridhaNya serta mencapai keutamaan menikah dalam islam.
2. Menjaga Kesucian
Agar kesucian cara ta’aruf yang benar terjaga maka harus jaga rambu-rambu syariah (tidak boleh berkhalwat, menjaga pandangan, menjaga aurat dll,) memilih tempat yang tepat (bukan tempat mencurigakan seperti kamar kos yang sempit, dan lain-lain) serta menjaga rahasia cara ta’aruf yang benar.
3. Datangi orangtuanya langsung
Proses ta'aruf sangat berbeda dengan pacaran. Jika pacaran si lelaki akan mendekati wanita idamannya. lelaki akan mengutarakan perasaannya kepada si wanita. Dalam Islam, hal tersebut tak diperbolehkan. Oleh karenanya, jika ada seorang lelaki tertarik pada seorang wanita. Mereka dianjurkan untuk langsung menemui kedua orangtua si cewek dan mengutarakan niat baiknya.
Setelah kamu berhasil mendekati orangtuanya, bukan berarti bisa mendekati wanita idaman begitu saja. Semua masih memiliki tata cara khusus. Kamu tidak boleh terlalu intens berkomunikasi seperti chatting atau teleponan. Hal ini dilakukan agar kedua belah pihak bisa saling menjaga dan tidak menimbulkan hal-hal yang tak diinginkan.
4. Menerima atau Menolak dengan Cara yang Ahsan
Jika selama cara ta’aruf yang benar ditemukan kecocokan maka akan dilanjutkan ke jenjang selanjutnya, namun jika selama cara ta’aruf yang benar tidak ditemukan kecocokan maka calon bisa menyudahi cara ta’aruf yang benar dengan cara yang baik dan menyatakan alasan yang masuk akal. Segera sampaikan ketidakcocokan sobat, jangan sampai membuat calon menunggu lama, karena akan dikhawatirkan calon akan sangat kecewa karena telah terlalu berharap kepadamu.
5. Saling menjaga komunikasi
Menjalani ta'aruf cukup dengan saling mengingatkan seperti menanyakan perihal dirinya. Misalnya hal apa yang disukai dan tidak disukai. Semua itu merupakan proses dalam menjalani ta'aruf yang benar. Tak dianjurkan untuk selelu bertemu bahkan saling mengirim pesan melalui sesering mungkin. Sesekali jika ada yang ingin disampaikan, boleh menelepon atau mengirim pesan. Namun lebih baik lagi jika itu adalah hal penting. Ajak keluarga atau teman dekat untuk menyambangi ke rumah si cewek agar pesan tersebut dapat disampaikan dengan jelas.
6. Tak boleh saling bertemu jika hanya berdua
Setelah mendapat restu dari orangtua si cewek, bukan berarti kamu bisa bertemu dan mengajaknya jalan-jalan. Pertemuanmu harus selalu ditemani, baik orangtuamu maupun orangtua si cewek. Kedua belah pihak harus saling menjaga dan menghargai sebagai manusia.
7. Sholat istikharah
Sebelum menikah, keduanya dianjurkan untuk terus meminta petunjuk dari Allah. Dalam pandangan Islam, perihal apapun itu tentunya tetaplah wajib meminta petunjuk dari Allah swt
8. Menghindari Fitnah Hati
Fitnah hati memang sesuatu yang sulit dikendalikan, apalagi dalam masa kesendirian. Manusia hatinya sangat lemah. Di saat itulah setan masuk. Sehingga, seseorang tidak bisa beralasan bahwa dirinya mampu menjaga hati untuk melegalkan SMS dengan calon tambatan hati. Saat pintu-pintu keakraban terbuka, keintiman akan terbentuk. Misalnya dengan mengirim kata-kata yang belum selayaknya terucapkan.
9. Menggali data pribadi, bisa melalui tukar biodata
Masing-masing bisa saling menceritakan biografinya secara tertulis. Sehingga tidak harus melakukan pertemuan untuk saling cerita. Tulisan mewakili lisan. Meskipun tidak semuanya harus dibuka. Ada bagian yang perlu terus terang, terutama terkait data yang diperlukan untuk kelangsungan keluarga, dan ada yang tidak harus diketahui orang lain. Jika ada keterangan dan data tambahan yang dibutuhkan, sebaiknya tidak berkomunikasi langsung, tapi bisa melalui pihak ketiga, seperti kakak lelakinya atau orang tuanya.
10. Menghindari Godaan Setan
Syetan sangat pandai menggoda Bani Adam, maka berhati-hatilah dari tipu dayanya. Demikian juga pada umumnya seorang akhwat jika diberikan perhatian oleh seorang ikhwan baik lewat sms, tulisan atau yang sejenisnya maka dia akan tertarik walaupun ikhwan tersebut tidak ada niatan untuk menggodanya.
11. Hindari Percakapan tidak Penting
Hindarilah percakapan yang tidak penting, menghindari kata-kata yang dapat merusak hati dan jangan melampoi batas, ber sms hanya seperlunya saja dalam rangka proses menuju pernikahan. Karena dengan sering bersmsan dikhawatirkan akan menimbulkan fitnah dan dapat terjerumus dalam kegiatan pacaran.
12. Jarak ta'aruf dan khitbah tak boleh terlalu lama
Ta'aruf itu nggak boleh terlalu lama seperti pacaran yang sampai bertahun-tahun. Dalam Islam tidak diperbolehkan berpacaran. Dalam Islam, jika ta'aruf dilakukan dalam waktu lama akan sangat merugikan pihak wanita. Oleh karenanya, jika kamu sudah mengambil keputusan untuk ta'aruf maka kamu sudah siap untuk menikah.
Sebenarnya, jarak antara ta'aruf dan khitbah itu sekitar 1-3 minggu saja. Terlalu singkat memang, namun itulah aturan dalam Islam yang benar. Terlalu lama taaruf akan berdampak pada hal-hal negatif nantinya.
13. Tetap jaga jarak meski sudah sepakat untuk menikah
Meski kedua belah pihak keluarga sudah sepakat tentang hari pernikahan, calon pasangan tetap harus menjaga jarak. Mereka tak dianjurkan untuk sering bertemu apa lagi jika berdua. Segala sesuatu sudah dibicarakan saat pertemuan keluarga. Apa saja yang harus dipersiapkan? Jadi semua diangap sudah beres. Tinggal menunggu dan saling mempersiapkan diri serta menjalankan tugasnya masing-masing.
14. Dibolehkan memberikan hadiah ketika proses ta’aruf
Hadiah sebelum pernikahan, hanya boleh dimiliki oleh wanita, calon istri dan bukan keluarganya. Dari Abdullah bin Amr bin al-Ash radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Semua mahar, pemberian dan janji sebelum akad nikah itu milik penganten wanita. Lain halnya dengan pemberian setelah akad nikah, itu semua milik orang yang diberi” (HR. Abu Daud 2129).Jika berlanjut menikah, maka hadiah menjadi hak pengantin wanita. Jika nikah dibatalkan, hadiah bisa dikembalikan.
15. Akad atau pernikahan
Jika semua persiapan dijalankan dengan baik. Tiba saatnya untuk menikah. Tak perlu mewah, dalam Islam pernikahan mewah bukanlah hal wajib yang harus dilakukan. Pernikahan dilakukan dengan semampunya saja.